Satu Kalimat Untuk Perubahan

Saturday, September 6, 2014

Katanya Harus Belajar Mandiri, Kok Diusir?

Halo-salo sobat semua, semoga baik-baik saja yah. Jangan seperti Saya yang sedikit sedang galau. Kenapa? mau tau aja apa mau tau banget? ciee kepoo.. haha jadi anak alay kayak gini.
emm yap, memang lagi agak galau sekaligus kesal. Wait, kenapa gan? nggak ada apa-apa kok, beneran. Ehmm biasanya orang pacaran jawabnya kaya gitu, biar nggak ketahuan ada masalah. Padahal masalah itu enaknya dikeluarin, biar lega. Mirip deh kayak momen pas dikamar mandi, setelah sekian lama menahan dengan sekuat tenaga.. setelah keluar, ahhhh... Nikmatnya (nebak-nebak nih apaan).

Ya.. seperti tadi saya katakan, hari ini sedikit kesal dan sedikit bete.. ya sama saja sebenernya, kalo keduanya digabung jadi banyak deh.
Ceritanya Saya dan temen-temen penggiat organisasi pejuang IT (ciee bahasanya gaya banget), sedang ngadain belajar bersama dengan adik kelas, Hal ini sudah rutin setiap hari sabtu dimulai pukul 14.00 sampai kurang lebih pukul 16.00 dan biasanya juga lancar sampai selesai. Tapi tidak dengan hari ini, hari ini sebuah insiden terjadi. Kami tidak boleh melanjutkan proses belajar Kami. Kenapa?



Tiba-tiba saja, Guru dari prodi Kami (TKJ) dateng kedalam, dan nanyain siapa pembimbingnya. Karena memang pembimbingnya nggak ada, ya Kami katakan nggak masuk. Kami belajar sendiri secara mandiri agar adik-adik kelas Kami bisa lebih baik dari Kami. Biasanya juga sampai selesai nggak apa-apa. Tapi kenapa tadi diusir keluar? Kami dipaksa untuk mengakhiri kegiatan Kami dan meninggalkan Laboratorium Komputer, Alamaakkk... nyes banget rasanya, lagi belajar kok diusir? Kami ingin pintar pak. Kami ingin mandiri dan menjadi orang yang nggak buta teknologi.
Mungkin cara Kami sedikit salah karena tidak menyertakan pembimbing, Tapi kan kegiatan Kita sudah terdaftar didaftar Ekstrakulikuler pak, Kok masih diusir?
Yang membuat tidak nyaman adalah alasan Kita disuruh meninggalkan tempat kegiatan, Kita tidak dipercaya. Padahal Kami anak baik-baik, berusaha memberikan prestasi yang baik untuk sekolah. Tapi kenapa dipersulit? Kenapa tidak dipercaya? Selama ini Kami berjalan tanpa ada kerusakan yang Kami tinggalkan, Kami hanya ingin pintar, Kami ingin mandiri. Kami ingin perubahan. Kenapa dipersulit?
Kami tidak memohon dana untuk kegiatan Kami, Kami tidak mengajukan peralatan mewah. Kami hanya ingin memanfaatkan fasilitas yang ada untuk meningkatkan kemampuan Kami. Dengarkanlah seruan Kami ini.
Mewakili RISTEK SMIK, Kami memohon agar Kami bisa belajar seperti biasanya lagi.
Dan satu lagi, Kami tidak melakukan sesuatu tanpa alasan dan tujuan yang jelas. Tujuan Kami adalah memberikan semangat dan pemahaman agar anak-anak TKJ khususnya di SMKN 2 Adiwerna dapat melek teknologi dan menggunakannya dengan baik.
Satu kutipan saya "Katanya Harus Belajar Mandiri, Kok Diusir?"

Semoga bapak dan ibu guru mendengarkan.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan baik dan sesuai dengan artikel. Komentar yang dianggap spam akan dihapus. Terimakasih telah bersedia membaca artikel disini.

Sample Text

Copyright © ManiakError | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com